Puisiku

SUKANAGARA

Pesona takjub panorama Sukanagara
Sebagai saksi bisu tumbuhnya benih-benih cinta
Sayup-sayup angin berbisik lembut
Membawa ke alam khayalku

Disana ku ukir harapan
Harapan yang begitu indah
Namun aku tersenyum pahit

Kerinduan dan cinta yang ku pendam
Perlahan mulai kelam
Sungai Cibala menjadi saksi nyata

Oh Sukanagara engkaulah bukti cintaku yang petama.




SELAMAT JALAN


Detik demi detik tak kurasakan
karang batupun hancur dihempas gelombang
aku terdiam sendiri mengejar awan sang bidadari

namun ku tahu kau sudah pergi
hanya mimpiku yang palsu
mimpi yang lari melewati kenyataan pahitku

belum ku berikan

belum ku persembahkan

tapi kau sudah membawanya

selamat jalan.



KESIANGAN

Tok...tok...tok
matahari mengetuk pintu seolah memarahiku
sinarnya menancap ditubuhku

melalui sela-sela dinding
kurasakan hangat menjalar kedasar tulang

dia berkata
 
bangunlah !


SURGA KECIL
Bayang kelam menjelma
jelmaan sosok intan mutiara
kau mendekap, mengalir dalam merahnya darah dan sukma

Aku menikmati pesonamu
cinta

Tak berharap jika tak diharap
menghimpit menerpa duka lara
tercipta harapan kecil bermakna
berubah syurga.

TANPA SEBUTIRPUN 
Kedip mata seakan menyala
harumnya serasa mata panah terhempas dalam kekosongan
mencoba bernafas tanpa udara
sesak, pengap sekejap
sejenak meratap tapi terbiasa
rongga dada mencuat
kaki tangan menggeliat
sebutir nasi kuharap
tak apalah